Rofiko Minta Pelaku Wisata Siapkan Strategi di Era New Normal

- Kamis, 3 Desember 2020 | 09:44 WIB
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Rofiko Mukmin.(fiz/wb)
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Rofiko Mukmin.(fiz/wb)

PANGKALPINANG, www.wowbabel.com -- Pelaku usaha sektor pariwisata Bangka Belitung (Babel) diharapkan dapat mendaftar program sertifikasi CHSE (Cleanlines, Health, Safety, & Environment Sustainability).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Rofiko Mukmin mengatakan kondisi pariwisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melemah akibat dampak pandemi Covid-19. 

Menurutnya, pada tahun 2020, tren jumlah wisatawan yang bisa mencapai 9.000 pengunjung, terjun bebas menjadi sekitar 2.000 pengunjung di masa pandemi Covid-19. Selanjutnya, berdampak pada perekonomian masyarakat di sektor pariwisata.

"Juga masyarakat Bangka Belitung di musim Covid-19 ini hampir jarang mengunjungi destinasi wisata di luar Bangka Belitung. Sehingga, positifnya mereka (masyarakat-red) mengeksplor destinasi wisata baru yang ada di Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Kita lihat bahwa meningkatnya jumlah kunjungan wisata ini di destinasi wisata lokal," ungkap Rofiko saat diwawancarai, Rabu (2/11/2020).

Lanjutnya, dengan mulai meningkatnya sektor pariwisata Babel di era new normal, pihaknya meminta pelaku pariwisata menyiapkan strategi menghadapi hal tersebut. Salah satunya, berdasarkan arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf) melalui program CHSE sebagi salah satu upaya memulihkan sektor pariwisata di masa adaptasi kebiasaan baru.

"Ini terus kita pantau, dan saya sendiri hampir setiap hari ke lapangan. Mengenai proses sertifikasi karena saya baru, sampai dimana untuk pihak-pihak yang bersinggungan dengan sarana prasarana untuk mengembangkan pariwisata ini, utamanya adalah hotel atau restoran, kita tunggu terus laporan dari mereka, dan kita telepon," tutur Rofiko.

Rofiko menjelaskan, kendati belum memegang data pasti pelaku usaha yang sudah terdaftar di program CHSE, pihaknya akan terus mendorong pelaku usaha pariwisata untuk menjalankan proses sertifikasi tersebut. 

Menurutnya, hal ini dianggap penting, sebagai jaminan kepada wisatawan dan masyarakat terkait pelayanan pariwisata yang aman sesuai dengan protokol kesehatan.

Lebih lanjut ia mengatakan tetap berkoordinasi secara rutin dengan Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mikron Antariksa. Hal tersebut dilakukan, sebagai upaya untuk memantau pelaku usaha di sektor industri pariwisata yang melanggar protokol kesehatan Covid-19.

"Jadi walaupun kita belum menerima laporan resmi dari asosiasi-asosiasi kelembagaan yang mengenai ketersediaan fasilitas perhotelan. Jadi kita dari Pak Mikron mana-mana hotel yang tidak melakukan CHSE," tukasnya.(fiz/wb) 

Editor: Barly Wow

Rekomendasi

Terkini

X