PANGAKALPINANG, www.wowbabel.com -- Ancaman terhadap harga timah dunia belum berakhir. Permintaan timah dengan kondisi ekonomi dunia yang melemah masih menghantui pasar dengan penurunan tajam harga timah pekan lalu.
Dalam catatan Trading Economics hingga pekan kedua Mei 2022, harga timah di pasar London Metals Exchange (LME).sudah terpangkas 14,3 % sejak awal 2022. Timah berada di bawah penuruan terbesar logam tembaga yang terpangkas 15% atau berkurang US$5.490 per metrik ton.
Di pasar LME, timah kontrak tiga bulan menyentuh level terendahnya US$33.305 per metrik ton pekan lalu. Pada Senin 16 Mei 2022 harga timah dibuka menguat ke US$34.050 per metrik.ton, naik 2% dari harga penutupan pekan lalu di US$33.370 per metrik ton.
Meski terjadi pergerakan harga sehingga terhindar dari kontraksi yang lebih tajam, kondisi ekonomi yang belum stabil masih jadi ancaman harga timah.
"Dalam jangka pendek, logam akan tetap di bawah tekanan," kata Analis ING Wenyu Yao.
Dia mengatakan beberapa logam naik dalam perdagangan yang bergejolak pada hari Jumat, karena dolar melemah, tetapi harga masih berada di jalur untuk penurunan enam minggu berturut-turut di tengah meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi global akan mengurangi permintaan.
Pembatasan COVID-19 di konsumen utama China yang telah melumpuhkan permintaan logam dan mengganggu rantai pasokan .
Oleh sebab itu, Trading Economics merevisi perkiraan harga timah dunia untuk kuartal kedua tahun 2022.
Trading Economics memperkirakan harga timah akan diperdagangkan pada US$34.157,53 per metrik ton pada akhir kuartal kedua tahun ini.
"Ke depan, kami memperkirakannya akan diperdagangkan pada US$36633,59 per metrik ton dalam waktu 12 bulan," demikian laporan Trading Economics.
Di Shanghai Futures Exchange (SHFE), pekan lalu harga timah terus menurun sebesar 15% menjadi 276.250 yuan per metrik ton. Timah SHFE menempati harga terendah baru sejak November 2021 dan Timah LME menjadi US$33.240 terendah baru sejak November 2021.
"Pengiriman pada awal perdagangan baik, tetapi dengan penurunan cepat harga timah SHFE, para pedagang menangguhkan kuotasi," ujar analis Shanghai Metals Market (SMM).
"Permintaan perusahaan hilir relatif stabil, tetapi penurunan tajam harga timah jangka pendek juga menyebabkan kehati-hatian dan sentimen yang kuat," ujarnya
Menurut analisis SMM, persediaan waran domestik dan persediaan LME sedikit meningkat, dan pengiriman di pasar spot buruk. Produk impor mempertahankan keunggulan pengiriman berbiaya rendah.
SMM meyakini saat ini fundamental timah yang lemah dalam jangka pendek masih akan terjaga.
"Kebangkitan setelah penurunan tajam timah SHFE tetapi secara keseluruhan, harga timah mungkin masih turun pada tahap ini," demikian SMM dalam laporannya.(wb)